Tragedi Perampokan dan Penganiayaan di Dogiyai Papua Tengah

Tragedi Perampokan dan Penganiayaan di Dogiyai Papua Tengah – Dogiyai, Papua Tengah, kembali menjadi sorotan setelah insiden perampokan dan penganiayaan brutal terjadi di wilayah tersebut. Kejadian ini menimbulkan keresahan di masyarakat dan mendorong aparat kepolisian untuk sweet bonanza gacor meningkatkan pengamanan serta melakukan penyelidikan intensif. Artikel ini akan membahas kronologi kejadian, dampak yang ditimbulkan, serta langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang untuk menangani kasus ini.

Kronologi Peristiwa

1. Perampokan di Kios Handphone

Pada Senin, 14 April 2025, sekitar pukul 11.45 WIT, seorang penjaga kios handphone bernama Handoko Febrino (39) menjadi korban perampokan di Pertigaan Terminal Moanemani, Kabupaten Dogiyai. Pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang datang dengan berpura-pura menanyakan kartu prabayar sebelum akhirnya merangsek masuk ke dalam kios dengan senjata tajam seperti kapak, pisau, dan parang.

Korban berhasil melarikan diri, tetapi para pelaku menghancurkan etalase kios dan mengambil empat unit handphone sebelum melarikan diri.

2. Penganiayaan Brutal terhadap Warga

Tak lama setelah insiden perampokan, sekitar pukul 12.00 WIT, seorang warga bernama La Ello (50) menjadi korban penganiayaan saat melintas di Jembatan Kali Tuka, Terminal Moanemani. Empat orang tak dikenal menyerangnya dengan kapak, menyebabkan luka serius di bagian wajah.

Korban berusaha menyelamatkan diri dan meminta pertolongan di sekitar lokasi pembuangan sampah Kompas Ikebo. Sayangnya, dalam perjalanan menuju RSUD Kabupaten Nabire, korban meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

Dampak Insiden terhadap Masyarakat

Kejadian ini menimbulkan ketakutan di kalangan warga Dogiyai. Beberapa dampak yang dirasakan masyarakat antara lain:

  • Meningkatnya rasa tidak aman, terutama bagi pemilik usaha kecil.
  • Penurunan aktivitas ekonomi, karena banyak warga yang takut beraktivitas di luar rumah.
  • Desakan terhadap aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan meningkatkan pengamanan.

Upaya Penegakan Hukum

1. Investigasi dan Penyelidikan

Kapolres Dogiyai, Kompol Yocbeth Mince Mayor, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas dan motif para pelaku. Polda Papua Tengah juga telah mengirimkan pasukan BKO dari Polres Paniai dan Polres Deiyai guna memperkuat pengamanan dan pengejaran pelaku.

2. Peningkatan Keamanan

Aparat gabungan TNI dan Polri telah ditempatkan di beberapa titik strategis untuk mencegah kejadian serupa terulang. Selain itu, patroli rutin dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat.

3. Imbauan kepada Warga

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan. Warga juga diminta untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.